Referensi drama thailand komedi romatis yang bakalan membuat anda terpingkal-pingkal sekaligus menitikkan air mata.... ♥ ♥
silahkan dibuktikan karena saya dan 3 orang teman saya sudah menonton dan alhasil semuanya bertampang mupeng,ada yang jadi ingat masa-masa ababil saat duduk di bangku SMP sampe salah satunya kebelet "ngising" akibat tralu banyak tertawa...
this is the trailer :
Crazy Little Thing Called Love. Premis ceritanya sangatlah sederhana. Seorang anak SMP culun bernama Nam (Pimchanok Luewisedpaiboon) menaksir berat dengan anak SMA superganteng, Shone (Mario Muarer). Ini artinya, Nam harus bersaing dengan banyak gadis lain, yang kebanyakan cantik. Segala cara dilakukan Nam untuk membuat Shone ngeh akan kehadirannya, mulai dari mengikuti tips meraih cinta dari berbagai negara, merawat tubuh, sampai berusaha untuk jadi anak populer di sekolah.
Tentu saja, semua cara yang dilakukan Nam atas dukungan teman-teman satu gengnya, kebanyakan berakhir konyol dan akhirnya gagal.Namun,Nam rupanya punya semangat tinggi.Selama tiga tahun,dia menyimpan rasa terhadap Shone, dia ingin agar suatu waktu nanti Shone tahu bahwa dia menyukainya. Crazy Little Thing Called Love punya semua hal yang membuat sebuah film menarik.Pertama, cerita yang universal dan membuat penonton merasa menjadi pemeran utamanya.
Berapa banyak orang yang pernah melakukan banyak hal konyol saat jatuh cinta pada masa sekolah? Nam bisa kabur dari kelas dan diam-diam melewati kelas Shone hanya untuk melihat wajahnya. Dia bisa senyumsenyum sendiri melihat Shone naik skuter dan menunggu lampu merah. Nam bahkan bisa menjerit senang hanya karena Shone tahu namanya.
Melihat kelakuan Nam yang kikuk dan konyol, penonton dijamin tak akan mampu untuk menahan senyum atau tawanya. Pimchanok Luewisedpaiboon sebagai Nam benar-benar meyakinkan penonton bahwa dia adalah gadis culun, jelek, dan kikuk. Dengan kulitnya yang gelap, potongan rambut dan gaya berpakaian yang tidak trendi, kacamata kuno, tapi tidak keren, dan memakai gawat gigi, sulit untuk menangkap garis-garis kecantikan di wajahnya.
Tapi lihatlah nanti penampilan Nam setelah lewat pertengahan film.Penonton mungkin akan sulit percaya bahwa Nam yang dulu dan sekarang sama-sama diperankan Pimchanok Luewisedpaiboon. Pujian tertinggi patut diberikan pada tim make-up film ini. Tak cuma Pimchanok,semua pemain, termasuk teman-teman segeng Nam dan guru Nam juga bermain prima. Ini menjadi satu lagi kenikmatan menonton film besutan sutradara Putthiphong Promsakha na Sakon Nakhon dan Wasin Pokpong ini.
Yang perlu dicatat, Putthiphong dan Wasin tak sekadar mengajukan cerita cinta konyol-konyolan. Dibalik itu,seperti yang dikatakan Nam, bahwa cintanya kepada Shone mampu menciptakan energi untuk melakukan hal-hal positif yang sebelumnya tidak terpikir olehnya. Satu lagi, Crazy Little Thing Called Love juga menekankan bahwa persahabatan adalah segalagalanya. Semua unsur-unsur ini dirangkum duet sutradara dalam durasi dua jam, angka yang cenderung lama untuk sebuah film komedi romantis. Layaknya film India, kehidupan Nam memang diceritakan cukup panjang.
Di pertengahan, tempo cerita sedikit mengendur, namun dialog dan adegan lucu yang bertaburan masih bisa menyelamatkannya. Singkat kata,Crazy Little Thing Called Love tak sekadar film komedi romantis hiburan pengundang tawa. Bagi penonton remaja, film ini bisa jadi menuntun mereka untuk membuat semangat jatuh cinta menjadi sebuah energi untuk melakukan hal positif. Bagi penonton dewasa, film ini bisa menjadi semacam nostalgia tentang konyolnya cinta di masa remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar